II. PEMENGGALAN KATA
A. Pemenggalan Kata Dasar
-
Jika di tengah kata ada dua huruf vokal yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.Contoh:
ka-èn'kain'
ta-on'tahun'
bhâ-i'saja'
-
Jika di tengah kata ada huruf konsonan di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan itu.Contoh:
ta-les'talas'
pa-ko'paku'
ta-moy'tamu'
-
Jika di tengah kata ada gabungan-huruf konsonan yang melambangkan sebuah fonem konsonan, gabungan-huruf konsonan itu tidak dipisahkan sehingga pemenggalan dilakukan sebelum atau sesudah gabungan-huruf konsonan itu.Contoh:
bhâ-thok'tempurung'
beng-ko'rumah'
bhâ-nyak'angsa'
-
Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan dan bukan gugus huruf konsonan, pemenggalan dilakukan di antara dua huruf konsonan itu.Contoh:
an-dhâ'tangga'
samp-èr'kain panjang'
ma-rong-ghi'kelor'
-
Jika di tengah kata ada tiga huruf konsonan atau lebih dan bukan merupakan gugus konsonan, geminasi bunyi aspirat, atau geminasi /th/ (prepalatal), pemenggalannya dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan kedua.Contoh:
san-trè'santri'
jhim-brit'anak udang'
sob-bhluk'kukusan'
co-kla''galian tanah'
beg-ghâ'rendam'
ket-thok'potong'
-
Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat dilakukan (a) di antara unsur-unsur itu atau (b) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah butir 1 sampai 5.Contoh:
kilo-gram'ki-lo-gram'
kili-mèter'ki-lo-me-tèr'
foto-grafi'fo-to-gra-fi'
B. Pemenggalan Kata Berimbuhan
Imbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran) yang mengalami perubahan bentuk dalam penyukuan kata dipenggal sebagai satu kesatuan, kecuali awalan nasal dan akhiran -an yang berasimilasi dengan vokal kata dasarnya.
Contoh:
ka-ret-tek'kata hati'
ghu-man-tong'bergantung (pada)'
bâ-be-lin'pembelian'
ta-tèng-kan'perbuatan, kewajiban sosial'
nya-rè'mencari'
mo-jhi'memuji'